Selasa, 02 Agustus 2011

Hari pertama= Hati-hati

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Ramadhan datang lagi. Selalu ada rasa yang tidak bisa dilukiskan.

Saya  memberi judul hari pertama adalah “Hati-hati”.

 Alhamdulillah sahur berjalan dengan lancar. Zaid juga makan dengan semangat. Setelah sahur, saya memberitahu hadiah yang akan dia dapat jika dia puasa sampai adzan dhuhur.  Zaid senyum-senyum dan berusaha menebak hadiah apa yang akan dia dapat.

Dan…saya siap-siap kalau hari ini akan menjadi hari yang berat bagi Zaid.
Jam 8, “ Aku boleh minum?”

“Boleh, tapi nanti kalau sudah adzan ya?”  jawab  saya.
Tapi mulai jam 10 sepertinya Zaid dah mulai lemes, bibirnya agak kering dan mengeluh lapar dan haus. Diganggu adeknya sedikit langsung marah dan teriak. Beberapa barang-barang diturunkan sehingga tiba-tiba ruangan seperti kapal pecah.

Saya menarik nafas panjang sambil istighfar dalam hati. Kadang anak-anak memang sengaja memancing kemarahan. Lalu, Saya menawari menggambar, dia tidak mau. Menawari membaca dia tidak mau. Saya ajak tidur, juga tidak mau. Akhirnya saya tawari main game. Dan Zaid menyambut dengan semangat. Jadilah kami main game bersama.

Tapi hanya bertahan satu jam dan kembali mengeluh lapar. Saya terus memberi semangat. Lalu saya ajak ke dapur, mempersiapkan masakan. Kupas bawang, potong-potong sayuran. Semua dilakukan di depan kulkas yang terbuka. Oh iya, menu berbuka yang murah dan sehat, tumis warna-warni. Brokoli, bunga kol, sawi, wortel, tomat, timun, selada yang saya beli dengan harga 6000 saja.

Dan, Alhamdulillah, Adzan berkumandang, mata Zaid berbinar. Dia makan dengan lahap, setelah berdoa berbuka puasa. Membuka hadiah yang isinya susu dan biscuit kemasan 1000-an. Setelah itu puasa lagi sampai maghrib, tapi sepertinya mencapai magrib tidak seberat saat mencapai duhur.
Sebenarnya banyak hal yang terjadi hari ini yang membuat saya –sangat hati-hati—harus diam sejenak, menarik nafas panjang, baca istighfar, senyum.

Dan tiba-tiba saya tertegun membaca status seorang teman di facebook:
"Di bulan ini..betapa hati-hatinya kita..karena Allah tidak butuh lapar dan hausnya orang orang berdusta, menggunjing, mencela dan ke sana kemari menabur bunyi kesia-siaan... dg harapan kehati-hatian itu terukir di bulan yang lain..tak membekas seperti jejak kaki di
pantai..yg akan terhapus bahkan dengan sekali sapuan ombak (Status Hasan)
Semoga, semoga, aamiin.

3 komentar:

  1. ihuy...
    fahri susaaah.. puasa awal mpe jam 11, sorenya mpe jam 5.
    tapi bertahap yaaaa, namanya juga latihan.
    iming2 hadiah belum di dapat karena belum lulus hehe..
    selamat ya zaid, menang di hari pertama :D

    BalasHapus
  2. Selamat untuk Zaid yang sudah puasa Full,,,

    saya setuju dengan status yang ada di FB "puasa itu bukan hanya menahan lapar tapi semua hawa nafsunya"

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...