baru membuka halaman prolognya saja udah tersentuh. Apalagi membaca bab-bab berikutnya. tak terasa air mata aku ngalir dan terasa sesak nafas karena rasa sedih yang membucah didalam dada, serta saluran hidung mampet terisi sebagian cairan air mata.hiks... Itu adalah efek dari membaca novel PING. A Massage From Borneo.
Mbak Anik makasih untuk revienya: :)
Sebuah novel yang cantik dengan kemasan ringan-karena memang yang disasar anak muda. Novel remaja dengan sebuah misi kelestarian lingkungan. Novel yang diharapkan mampu mengetuk hati generasi muda, untuk mampu aware-peduli dengan lingkungannya. Maka tak heran novel yang tersaji sangat manis ini menjadi pemenang dari Lomba Novel Bentang Belia.
Dari proses pengerjaannya-yang bila orang tau behind the scenenya-pasti akan ter-Wow-wow. Sungguh, bagaimana tidak, dua orang ibu muda yang sibuk dengan kegiatan rutin baik bekerja dan kegiatan berumah-tangganya dengan mengasuh anak-anak dan mengurus suami mereka masing-masing(tentu dengan rasa tanggung jawab penuh dan cinta yang full), tapi masih mampu berkolaborasi dan mewujudkan sebentuk kepedulian akan lingkungan mereka dalam wujud sebuah novel. Dan yang lebih me-Wow-kan lagi adalah...mereka bekerja sama secara online, karena mereka secara geografis terbentang jarang ratusan(em...ada gak ya ribuan...ada kali) kilo meter. mbak Riawani Elyta yang berdomisili di Tanjung Pinang, Kepri dan mbak Shabrina WS yang berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur. Bagaimana mereka berkomunikasi secara intensif, entah media apa aja, kayaknya yg jelas surel alias e-mail dan fb alias buku muka(xixixi).
Mbak Lyta, meski imut dan cantik, tapi beliau sudah seorang ibu, bukan lagi remaja. tapi dalam ramuan kalimat-kalimat dalam novel ini menjelma menjadi sesosok remaja. Remaja yang sepertinya agak sedikit tomboy. Remaja dengan pemikiran unik yang tidak alay, yang memiliki kepedulian lingkungan melebihi rata-rata remaja umumnya(yang jaman sekarang justru lebih sibuk galau-lagi ngetrend.xixixi...meski ga semua sih...). Remaja ini juga memiliki passion dalam bidang kepenulisan, membantu mewujudkan misinya untuk mengajak sesama manusia lebih peduli lingkungan.
Sedangkan mbak Brina, bermetamorfosa menjadi seekor orangutan-tepatnya anak orangutan- yang hidupnya dan kawanannya tengah terancam kepunahan akibat pembabatan hutan untuk lahan sawit. Benar-benar topik yang lagi hangat ya.
Yup..novel ini menyatukan dua genre. Romance remaja dan Fabel. Unik ya. Yang Aku heran kok ya bisa ngeblend.
Mereka berdua melakukan riset melalui seluncur dunia maya, maupun riset lain yang berkaitan dengan keinginan mewujudkan novel yang realistis. dari peta kalimantan, jalur perjalanan, tempat penginapan, biro perjalanan dan sebagainya. Bahkan mbak Brina melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku orangutan.(ih..pantesan yak yg ping bisa orangutan banget.xixixi)
Yang jelas, over all si Ping ini keren banget deh. menggugah kesadaran, menepuk tepi-tepi kolam air mataku agak meleleh keluar. Mencolek sisi sensitif hatiku. So..cekidot deh di tobuk kesayangan anda sekalian. buat all my ponakans...boleh deh kalian baca juga. Bagus tuk memperkaya pengetahuan, dan mengasah mata batin.
Copas dari fb Mbak Anik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar