Jumat, 04 Januari 2013

Little House: Empat Tahun Pertama


Bintang-bintang bagaikan tergantung di langit. Rendah, besar, kemilau di atas padang rumput. Malam terasa segar dan wangi oleh keharuman mawar liar yang lembab oleh embun. (xi).
Itu adalah cuplikan dari prakata Empat Musim Pertama.  

Suatu pagi, setelah membaca postingan Santi Artanti di blognya tentang seri Little House, buru-buru deh nyari di tobuk online. Dan…ternyata cuma ada tiga yang tanpa pikir panjang langsung beli. 

Empat Tahun Pertama adalah kisah tahun-tahun pertama pernikahan Laura dan Almanzo.  Tinggal di rumah yang dibangun dengan penuh cinta. Mereka memulai kehidupan dari nol, sebagia petani. Membuka lahan, membajak tanah, menyemai benih, melepas biri-biri di padang rumput juga memerah susu.

Membaca buku ini membuat saya rindu lereng Tambah. Aroma tanah di musim hujan, benih-benih apak bercambur abu yang disimpan di botol-botol bekas, juga bau khas pupuk kandang yang diangkut ke ladang. Lalu, lumpur-lumpur coklat yang lengket di antara jari-jari kaki, dan gubuk kecil di tengah ladang tempat istirahat kami.

Dulu, rasanya musim hujan adalah musim yang melelahkan. Berlomba dengan hari yang abu-abu menanam benih. Bekerja cepat untuk memenuhi rumput di keranjang sebelum hujan datang. Dan…tentu saja sekeliling rumah yang tak pernah kering karena gelembung mata air dari lereng belakang rumah.

Dari tiga buku yang saya beli, Empat Tahun Pertama adalah buku yang paling tipis, 112. Butuh waktu tiga hari untuk menyelesaikannya (parah kan?). Tapi, secara keseluruhan, saya suka dengan buku ini. Kisah  yang ada di dalamnya seperti sesuatu yang dekat dengan saya. Saya membayangkan kehidupan tahun-tahun pertama bapak dan mamak. Mengingatkan saya kejadian malam saat kami pindah dari perkampungan padat ke lereng Tambah di tepi hutan pinus yang rumahnya masih jarang-jarang.

Sebagai petani, ‘lebih jauh’ tidak lagi merupakan suatu ukuran ruang tetapi ukuran waktu (halaman 110).  
Suka banget dengan kalimat itu, karena entah mengapa saya mengerti, tentu saja mengerti sebatas apa yang saya pahami sebagai anak petani. :)

Little House: Empat Tahun Pertama
Penulis: Laura Ingalls Wilder
Penerjemah: Djokolelono
Penerbit: BPK Gunung Mulia



Gading Kirana 4113
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...