Aku
pernah mengatakan
tak
menyukai sepucuk suratmu pada musim hujan
yang
lembab itu. Selalu,
selalu
saja yang kau bawa adalah bercak lumpur
dari
laluan luka-luka menganga
Batu-batu
besar kecil, tajam tumpul yang melorot ke bahu jalan
Mencekam
rebah di sabuk punggungmu
Sampai
kapan?
Sementara
kemarau mengantar kartu posmu
berdebu,
dengan aroma matahari yang membakar
sampai
kapan?
terus
menerus kita sembunyikan
sedang
di manapun kau dan aku berada,
musim
menjadi jeda yang menumbuhkan rindu tak pura-pura
#foto Gemaharjo dari Detik.com
#foto Gemaharjo dari Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar