Jumat, 17 Oktober 2014

[Puisi] Gemaharjo (Dimuat di Radar Surabaya)




Aku pernah mengatakan
tak menyukai sepucuk suratmu pada musim hujan
yang lembab itu. Selalu,
selalu saja yang kau bawa adalah bercak lumpur
dari laluan luka-luka menganga
Batu-batu besar kecil, tajam tumpul yang melorot ke bahu jalan
Mencekam rebah di  sabuk punggungmu
Sampai kapan?
Sementara kemarau mengantar kartu posmu
berdebu,
dengan  aroma matahari yang membakar
sampai kapan?
terus menerus kita sembunyikan
sedang di manapun kau dan aku berada,
musim menjadi jeda yang menumbuhkan rindu tak pura-pura


#foto Gemaharjo dari Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...