Minggu, 26 Februari 2012

SKETSA 17: Prasasti Persahabatan




Prasasti Persahabatan
Senengnya bisa bertemu langsung dengan buku ini SKETSA 17. Awalnya sih hanya lihat via elektrik saja. Tapi jadi familiar banget saat menjadi photo profil para penulisnya di fb.

Ketika membukanya pertama kali yang saya baca adalah kata pengantarnya. Ada getar haru saat saya membaca kalimat demi kalimat. Ada nuansa indah tersirat dari sana, tentang bagaimana 4 orang sahabat ini meronce ide-ide mereka menjadi karya yang kelak insyaAlloh akan menjadi warisan berharga bagi anak cucu. Betapa, perjalanan untuk menjadi sebuah buku keren itu butuh proses, tidak bisa dengan bimsalabim langsung jadi.

Maka, setelah berharu biru di halaman kata pengantar, saya pun tak sabar ingin membaca cerita-cerita mereka.  Lalu halaman demi halaman membuat saya tersenyum,  bahkan kadang juga geregetan.
Beberapa cerpen membuat saya terharu, Cahaya Menuju Senja yang terinspirasi dari Negeri Senja-nya Seno Gumira Ajidarma.  Harga Mati Bagi Fitri, duh endingnya nohok banget. Jadi ingat sebuah kalimat yang membuat saya kuat di saat yang sama, “Ketika manusia menilai kita dengan nilai yang tinggi, seberapa besar nilai kita di hadapan Alloh?”

Masih banyak cerpen-cerpen asyik lainnya. Ya, gaya Faricha Hasan yang mengalir, tulisan Fadhila Hanum yang renyah, dipadu dengan gaya  Ibnu Atoirahman dan Aw Wibowo yang keduanya punya khas sendiri-sendiri, menjadi sebuah sajian yang pas. Dan menjadi prasasati indah sebuah persahabatan. 

Ohya, ketika sampai pada satu judul yang ditulis oleh 4 orang saya menebak ini pasti berisi kisah-kisah nyata mereka saat menyusun buku ini. Ehehe…ternyata bukan. :D Tiba-tiba jadi membayangkan kalau mereka menyusun sebuah novel. :)
 
Terima kasih untuk seorang saudara  baik hati yang sudah mengirimi buku keren ini. :)
Judul     : Sketsa  17
Penulis : Aw Wibowo, Fadhila Hanum, Faricha hasan, Ibnu Atoirahman
Penerbit: Leutika Prio





1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...