Misi yang sama. Itulah yang
membuat kami segera “klik” hingga sepakat mengerjakan novel ini. Meski saya
menyukai fabel, namun menulis dari sudut pandang hewan bukan hal mudah. Saya
mengumpulkan puluhan foto orangutan dalam berbagai pose. Saya pelototin setiap
hari, saya bayangkan menjadi mereka dan bagaimana perasaannya. Saya juga
bertemu dan bersentuhan langsung dengan orangutan di kebun binatang.
Maka, sujud syukur alhamdulillahirabbil’alamin,
perasaan haru dan syukur yang rasanya
tak pernah cukup, ketika novel ini dinyatakan sebagai pemenang 1.
Untuk Bapak, Mamak, adekku Isna,
suamiku, kedua permataku Zaid dan Urfa, terima kasih banyak untuk segala cinta,
dukungan dan doanya.
Mbak Riawani Elyta, terima kasih untuk
kerjasamanya yang manis, meski kita belum pernah bertemu. Sesuatu yang luar
biasa menggarap novel ini denganmu, Mbak. Ilmu, pengalaman, persahabatan, yang
semua tak bisa dinilai dengan rupiah. Semoga kita bisa menulis lanjutannya.:)
Teman-teman facebook, Kompasiana,
Komunitas PBA, grup Be A Writer yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
dukungan kalian membuat saya terharu, semoga Allah SWT membalasnya dengan
kebaikan berlipat.
Untuk Bentang Pustaka, terima
kasih banyak untuk semuanya, semoga novel ini membawa kebaikan dan berkah untuk
kita semua. Aamiin.
Dan, akhirnya spesial saya
persembahkan novel ini untuk Pembaca, Centre for Orangutan Protection (COP), Grup
fb Orangufriends, Borneo Orangutan Survival, kelompok-kelompok penyelamat binatang, para pecinta lingkungan, serta Anda semua yang telah peduli
dan menjaga karunia yang telah dititipkan Tuhan untuk kita. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar