Senin, 27 Agustus 2012

Tentang kisah Ini



Pulang kampung kemarin, duduk di pematang sawah di bawah pohon cengkih dan mendengar suara cenggeret, rasanya seperti terlempar ke masa-masa saat menulis PING. Ya, hanya seperti saja, karena kita tak pernah benar-benar kembali ke masa lalu bukan? Itu juga yang melahirkan kalimat, “Kita memang tidak tinggal di masa lalu, tapi ada harta terindah yang kita bawa dari sana, yang bisa kita ceritakan berulang-ulang di sepanjang ruas jalan kita.”, yang diucapkan oleh ibu PING.

Dan saat pulang kampung kemarin, tak ada sinyal, lepas hp, fb, twitter, blog, dan menyusuri jalanan tanah yang penuh daun-daun kering dengan dipayungi aneka pepohonan, saya justru  teringat kalimat yang diucapkan oleh ibu Jong, “Kita bisa memilih makanan apa saja yang kita sukai. Karena Tuhan menyediakan banyak makanan di hutan ini. Selama kita masih punya hutan, kalian jangan pernah merasa takut tak bisa makan.”

Saya juga menyempatkan ke halaman, menatap bulan muda yang dikelilingi  bintang-bintang.
Bersyukur banget rasanya punya kampung dan kembali menapaki jejak kenangan, menghirup udara segar, mengambil makanan langsung dari kebun dan memasaknya di tungku dengan kayu bakar, Alhamdulillah. 


Bersyukur banget, Allah SWT memberi saya anugerah yang indah menulis PING bersama Mbak Riawani, dan asli deh, spontan saja sebelum nulis catatan ini saya sms Mbak Ria :)

14 komentar:

  1. nyenengke yo mbak nang ndeso.. omahku yoo ndeso tapi ora koyok ngene.. gersang :( apalagi ini kayak pegunungan.. sejuk koyok e.. ajak aku ke kampungmu mba:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang ini pegunungan. di peta merah banget, tinggi. :D hayyo main ya kapan2. :)

      Hapus
  2. Wow... menyenangkan. Pengen deh ngerasain suasana begitu Mbak, saya dari lahir sampai gede gini di kota, liburan juga kebanyakan ke kota, jaraaaaaaang banget nikmati alam seperti ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo jalan-jalan naik motor gak akan bosen dan nggak terasa lho Mbak Ocy. Saya dulu pas masih di sana ya merasa biasa aja, sekarang jarang pulang kampung ngerasa kagum,subhanalloh,kampung sy indah banget ternyata :)

      Hapus
  3. Ya mbak, suasana pegunungan emang bikin kangen ! Sungguh, mirip2 kawasan Prigen jalan2 di PAcitan. Tapi di Prigen gak ada pantainya. BEda sama Pacitan. Lengkap..ada hutan, lembah, pantai dan pohon kelapa . Keren banget ! (Aulia Windiya Utomo)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pantai dr tempatku masih berpuluh2 kilooo...:D

      Hapus
  4. Balasan
    1. Ya gitulah, Ngawi udah panas ya. ngentang2 pas di terminal...:D

      Hapus
  5. desanya indah mbaak, tks juga mbak utk kerjasamanya yg indah, gak tau kpn lagi terulang :)

    BalasHapus
  6. Baca catatannya merasa ikut jalan-jalan ke kampung-mu Mbak :)

    BalasHapus
  7. tolong kirimkan desanya ke tempatku ya, hehehehe

    BalasHapus
  8. sy juga kl lg pulang ke kampung, malah off dr dunia online mbak.. menikmati pemandangan ^^

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...