Omong-omong yang ngerasa
sebagai generasi 90-an (sebenarnya untuk semua sih) pernah nggak nulis biodata diri, di buku-buku milik
teman? Atau baca biodata di rubrik sahabat pena di majalah-majalah remaja. Ya
isinya, nama, alamat, hobby, makanan dan minuman favorit sampai cita-cita
tentunya.
Nah cita-cita ini yang
paling banyak saya temui adalah:
“Menjadi orang yang
berguna bagi negara, nusa, bangsa dan agama.”
Beberapa tahun kemudian,
tepatnya akhir-akhir ini, banyak sekali media ngomongin tentang pemilu. Iyalah
kan tinggal menghitung hari lagi. Pagi tadi aja lihat beberapa chanel TV isinya
kebanyakan nyiarin tentang kampanye terbuka kemarin.
Di media sosial juga lagi rame. Ada juga yang ngomongin golput. Kalau dilihat sekilas sih golput ini terlihat
netral. “Gue mah netral aja” begitu kata teman saya. Ada juga yang katanya biar
adil masuk aja ke TPS dan contreng semua. Hahaha…ada-ada saja.
Sebagai rakyat biasa
seperti saya, yang juga berusaha netral, sebenarnya tidak benar-benar netra
juga sih. Karena dalam hati saya juga punya kecenderungan. Pernah juga mikir,
lebih baik golput aja. Ngapain susah-susah mikir mau pilih mana? Atau contreng
asa-asalan aja entar setelah lihat-lihat di dalam kotak TPS.
Tapi, tentu saja ada
yang lebih baik daripada sekadar seperti
itu kan?
Sebagai orang yang
lahir, besar dan hidup di tanah Indonesia, yang belum memberi apa-apa pada Negara ini,
paling tidak saya mengambil bagian terkecil yang pada akhirnya menjadi bagian
terpenting dari perjalanan negeri ini. Dan, saya pikir, menjadi orang yang
berguna bagi bangsa dan Negara bisa dimulai dari hal yang paling mungkin kita
lakukan dengan berpartisipasi dalam pemilu. Nggak harus jadi caleg, nggak
harus jadi panitia. Cukup menggunakan hak suara saja.
Memang kelihatannya
sepele. Apa sih artinya satu suara? Ya kalau yang golput hanya satu orang sih
nggak ngaruh. Tapi kalau banyak yang berpikir begitu? Atau ada juga yang mikir,
Negara nggak ngasih apapun pada saya. Dari pemilu presiden ini sampai presiden
itu, saya tetep begini-begini saja. Nggak ada perubahan. Atau, ada juga yang
bilang, cuma nguntungin calegnya doank, hidup saya nggak pernah terpengaruh oleh
politik negeri ini. Bahkan ada yang awalnya sangat peduli karena begitu percaya
namun dikecewakan oleh wakil yang dipilihnya, jadinya sudah nggak mau tahu.
Yaah, maklum, karena
nyatanya memang begitu sih. Katanya kan orang itu yang dipegang omongannya.
Musim kampanye gini, semua janji serasa gula. Gambar-gambar caleg punya senyum
madu. Tapi insya Allah di antara banyaknya caleg-caleg itu ada yang
amanah. Ada yang benar-benar berjuang.
Demi kepentingan
pribadi, kepentingan golongan ataupun kepentingan rakyat, ada satu hal yang
nggak boleh kita lupakan. Mereka-mereka, beliau-beliau yang duduk di kursi
empuk itu, bisa ada di sana dengan suara, karena dipilih. Tidak ujug-ujug alias
tiba-tiba kan? Jadi, penting enggak penting, peduli atau tidak, salah satunya
cara menjadi orang yang beguna bagi Negara ya dengan menggunakan hak kita. Datang ke TPS dan menitipkan satu suara
kita pada orang yang kita percaya.
Ah, kalau lihat janji semua bagus, jadi bingung. Ya
dipelajari latar belakang. Ditelusuri jejaknya. Pun, setelah memilih nggak
selesai di situ aja. Kita masih punya satu lagi, yaitu mengawal dengan doa.
Kita doakan caleg atau partai yang kita percaya membawa suara kita, semoga kelak
bisa menjadi wakil yang amanah, dan selalu menyadari bahwa mereka duduk di atas
suara-suara rakyat, yang pertanggungjawabannya tidak hanya di dunia, tapi juga
di akherat.
Sidoarjo Maret 2014
aku masih belum ada gambaran siapa yang bakal aku pilih :( terlalu banyak yang menebar pencitraan di media.
BalasHapusPastinya semua menawarkan janji yang bagus-bagus ya :D
Hapushmm...satu suara sangat besar pengaruhnya, kalau menurutku. Insyaallah lebih baik milih dari pada golput. Minimal yang kepilih agak bersihan dikit, haha
BalasHapusMilih dan juga berdoa, semoga pilihan kita nggak salah. :)
Hapus“Menjadi orang yang berguna bagi negara, nusa, bangsa dan agama.”
BalasHapushehe... khas banget di jaman dulu, alias belum tahu cita-citanya mau jadi apa ...