Senin, 08 September 2014

Sophia dan Pink


"Cinta itu lebih kuat setelah melampaui ujian. Cinta tidak mudah dimengerti. Sebab selain sisi kebahagiaan, cinta juga menyimpan rasa sedih, pengorbanan dan rasa tulus untuk memaafkan. Cinta memang tak akan pernah habis dibahas."




Novel ini melempar saya ke manisnya abu-abu putih. Jadi ingat Ririn yang rajin dan pinter (yang pertama kali ngenalin majalah Annida) ingat Alfiah yang rame dan cerdas, Nita yang jago nyanyi, Ambar yang ramah, Ticky yang penuh energi, Liza yang selalu tersenyum. Mereka sebagian dari palanggan saya (kalau bawa dagangan ke sekolah) sekaligus langganan saya pinjem novel.

Membaca cerpen-cerpen di Annida dan berbagai buku fiksi yang kebanyakan penulisnya adalah penulis Annida selalu meninggalkan jejak mendalam di hati. Ada sesuatu yang menyejukkan. Begitupun saat membaca novel karya Mbak Sinta Yudisia ini.

Masa remaja itu memang sudah tertinggal jauh di belakang sana, tapi membaca novel ini saya mendapat banyak makna. Penyegaran. Renungan.

Tokoh favorit saya Nenek Run. Nenek yang ajaib, lincah, pinter, perhatian. Nenek idaman deh pokoknya. Bahkan dia memantau cucunya mulai dari soda hingga odol. Dan tak bosan mendorong Sophia untuk menemukan cinta sejati.

Buat yang remaja, yang pengen kasih hadiah untuk remaja, atau yang ingin bacaan segar, menghibur dan berisi, novel ini salah satu pilihan yang pas. Serius.

Judul: Sophia dan Pink
Penulis: SInta Yudisia
Penerbit: Dar Mizan
Halaman: 190 Halaman
Tahun terbit Juni 2014

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...