Hujan
turun di Ermera
begitu kata pertama yang kubaca dalam suratmu
bunga
kopi telah berguguran
kubayangnya anak buahnya yang mencengkeram
lengan-lengan batang
Sungai
Gleno penuh kembali
Tulismu di baris ketiga
Madrecacao
menguning dengan bunga-bunga kecil
Tergambar di kepalaku pohon pelindung yang menjulang
itu
jalan-jalan
yang membelah kebun kopi telah dikontruksi
Dan aku mencium aroma aspal
:Pada bait-bait
kisahmu, pada potongan-potongan gambarmu
Kau kirim aroma,
perihal hamparan tanah
Yang tergambar pada
sebuah peta
Yang terpotong oleh
teritori manusia
“Esperansa” kububuhkan tagar pada sajak yang kutuliskan.
suka puisi2nya mbak sabrina :D
BalasHapusMakasih Mbaak :)
BalasHapus