Senin, 09 Februari 2015

[Puisi] Surat 2: Hujan Turun di Ermera (Dimuat Suara Merdeka)



Hujan turun di Ermera
begitu kata pertama yang kubaca dalam suratmu
bunga kopi telah berguguran
kubayangnya anak buahnya yang mencengkeram lengan-lengan batang
Sungai Gleno penuh kembali
Tulismu di baris ketiga
Madrecacao menguning dengan bunga-bunga kecil
Tergambar di kepalaku pohon pelindung yang menjulang itu
jalan-jalan yang membelah kebun kopi telah dikontruksi
Dan aku mencium aroma aspal
:Pada bait-bait kisahmu, pada potongan-potongan gambarmu
Kau kirim aroma, perihal hamparan tanah
Yang tergambar pada sebuah peta
Yang terpotong oleh teritori manusia
            “Esperansa”  kububuhkan tagar pada sajak yang kutuliskan.

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...