Senin, 30 Maret 2020

Ada Pertanyaan yang Dijawab oleh Waktu




"Apa kau adalah ibuku?" tanya ulat kecil kepada ulat besar.
Tak ada yang menjawab pertanyaan ulat kecil.
Tidak daun-daun.
Tidak ranting.
Tidak juga induk burung yang membangun sarang.

"Apa kau adalah ibuku?" tanya ulat kecil, kepada ulat besar, sekali lagi.

Seekor kupu-kupu terbang rendah, hinggap pelan di kelopak bunga, mendengar percakapan mereka.

"Apa kau adalah ibuku," tanya ulat kecil kepada ulat besar, sekali lagi.

"Ya, aku ibumu," jawab ulat besar dengan mata bercahaya.

Lalu mereka makan di daun yang sama. Dari sore ke sore, dari pagi ke pagi, hingga ulat besar tak mampu mengunyah lagi.

"Aku terlalu kenyang dan mengantuk."

Ulat besar tidur sepanjang hari. Pelan-pelan menyelimuti dirinya sendiri.

Ulat kecil menunggu dari matahari di timur hingga matahari di barat.
Dari bulan benjol hingga bulan bulat.

Ulat kecil berdebar ketika selimut ulat bulu besar bergetar.

"Apa Ibu sudah bangun?" tanya ulat kecil.
Tak ada jawaban. Seekor kupu-kupu terbang dari selimut yang berlubang.
Mengepakkan sayap sebentar kemudian terbang.

"Apa kau adalah ibuku?" Ulat kecil menoleh pada suara lain. Seekor ulat yang lebih kecil menatapnya.

"Tentu saja bukan," jawab ulat kecil. "Aku bukan ibumu. Ulat tidak melahirkan ulat. Tapi, ulat akan menjadi kupu-kupu. Kau, aku, ulat-ulat lain."

"Bagaimana aku bisa percaya padamu?"

"Pengalaman akan mengajarimu. Dan waktu akan menjawab pertanyaanmu."

Ulat kecil tersenyum pada ulat yang lebih kecil.

"Apa kau adalah ibuku?"
Ulat kecil dan ulat yang lebih kecil menoleh pada ulat yang lebih kecil lagi.

Ada waktu untuk sebagian pertanyaanmu, dan kadang, waktu juga akan memberimu pertanyaan baru.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...