Jumat, 15 Februari 2013

PARIS: Setiap Tempat Punya Cerita




Kadang, membaca bagi saya seperti terlempar ke suatu tempat antah berantah yang segala bentuk, warna dan aromanya muncul satu persatu hingga utuh dalam kepala saya. Kadang, membaca kalimat demi kalimat dalam cerita seperti mendengar suara seseorang dengan nada tertentu mengalun di telinga saya, berganti-ganti. Tak jarang juga membaca buku seperti menonton film, yang adegannya berseliweran di sekitar saya.

Dan, novel ini, menyentuh dengan lembut, lalu menyeret saya ke lorong lain kota Paris. Entah kenapa saat baca antara sadar dan tidak saya ketiduran, tapi seperti tidak tidur, karena saya seakan melihat Aline dan Sena (tokoh dalam novel ini) membungkuk-bungkuk menggambar garis dengan ranting-ranting kering, di siang hari yang gerimis dan muram di Place de la Bastille.

Mbak Prisca, sungguh “pendongeng” yang piawai. Menata setting dengan cantik, mencipta tokoh-tokoh yang begitu hidup. Menyimpan kejutan-kejutan dengan manis. Terharu di bagian-bagian tertentu, hingga membuat tenggorokan saya sakit dengan air mata yang merebak. Menggelitik rasa penasaran saya, ingin segera membalik halaman berikutnya, namun secara bersamaan juga membuat saya takut.
Setelah membaca halalaman 212 dan menutupnya, kemudian saya menatap novel ini.
Saya terpaku.
Lama.

Hingga menyadari kalau saya masih berada di kursi saya.
Dan pelan bergumam:
“Aku baru saja kembali dari petualangan yang mencekam dan romantis.”

Judul: Paris
Penulis: Prisca Primasari
Penerbit: Gagas Media 2013

4 komentar:

  1. wah kalo ada unsur mencekamnya seru ini berarti :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, seru bgt...apalagi klo dibaca pas mendung :D

      Hapus
  2. jadi penasaran nih Mba Sabrina. hehe

    soalnya aku juga suka klo diajak baca sstwu yg belum pernah terjamah mata dan anggota tubuhku,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, beneran serasa menyusuri tempat2 yg disebutkan. :)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...