Kamis, 03 Oktober 2013

Temui Aku di Syurga: Ella Sofa




Sebuah pesan panjang masuk ke layar ponsel saya. Dari Mbak Ella. Saya sedang dalam perjalanan waktu itu. Hujan dan macet karena ada pohon tumbang menghalangi jalan. Namun, pesan itu membuat saya rasanya ingin melompat.

“Selamaaaat.” Saya mengetik satu kata. Sebelum akhirnya kami saling berbalas pesan.

Alhamdulillah. Naskah Mbak Ella Sofa diterima di Elexmedia. Saya ikut terharu, deg-degan, merinding, bahagia dan ingin memeluknya. Saya tahu bagaimana Mbak Ella menulis di sela-sela mengasuh tiga putranya. Apalagi yang satu masih balita dan yang satu masih bayi.

“Tapi harus revisi” Begitu tulisnya di pesan yang entah ke berapa. Lalu pesan-pesan di layar kami masih saling berbalasan.

Revisi bukan hal menakutkan. Revisi adalah kesempatan yang berharga sebelum naskah itu menjelma menjadi buku yang dilempar ke pasaran. Ketika menulis kata “tamat” kita merasa lega luar biasa. Maka setelah jeda panjang dari menulis kata itu, kita akan tahu, ada bagian yang harus ditambal sulam dari kisah yang kita rangkai. Dan kadang, orang lain atau pembaca lebih cepat menemukannya daripada kita. Editor yang meminta kita revisi, berarti menangkap bahwa naskah kita memang layak, menarik dan memiliki peluang.  
Dan tidak lama kemudian, saya sudah melihat sampul novel ini di beranda saya. Haru lagi, bahagia lagi, pengen lompat lagi.
Temui Aku di Syurga.

Adalah Malik dan Yudho, dua sebaya dan nyaris serupa fisiknya. Namun nasib dan takdir mereka berbeda. Malik adalah putra bungsu dari keluarga berada. Sementara Yudho adalah pemuda berotak  tidak meneruskan sekolah dan harus berjuang untuk membantu kehidupan keluarganya yang serba kekurangan.

Takdir mempertemukan mereka. Bersahabat karib layaknya saudara. Bahkan ketika Malik jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Hesti, seorang santri yang sedang belajar menghafal Alquran.  Yudholah tempat Malik bercerita.
Perjalanan waktu, pada tikungan yang entah ke berapa, banyak hal-hal yang tak terduga. Begitupun pada kisah Malik, Yudho dan Hesti. Sisa-sisa masa lalu Malikpun tak lantas hilang begitu saja. Kenyataan demi kenyataan mengejutkan mengantar Yudho maju dalam pemilihan kepala desa yang penuh intrik. Politik pedesaan  yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Di sinilah Mbak Ella berhasil memberikan kejutan demi kejutan tak terduga. Pun, pada kisah Hesti. Bagaimana merah jambu, kuning, jingga perasaannya pada Malik yang hanya dia tuangnya dalam buku hariannya. Mereka punya perasaan yang sama. Tak penah bertukar kata rindu, cinta, apalagi bertemu dan berdua. Namun, ternyata semua hal itu tak membuat perjalanan Hesti mudah. Kondisi hatinya berpengaruh banyak terhadap hafalan-hafalannya. Di sisi lain, Yudho diam-diam menaruh perasaan terhadap Hesti.

Mbak Ella dengan manis  mengemas kisah yang tidak biasa. Memadukan antara persahabatan yang inspiratif, politik di pedesaan yang penuh intrik, dan romance, yang membuat pembaca secara tidak sadar menerka-nerka.
Saya hanya menyayangkan sedikiiit saja, sinopsis sampul belakang yang sepertinya ada beberapa kata yang jika dihilangkan akan membuat rasa saat membaca menjadi ‘lebih’ lagi. Meskipun itu sebenarnya bukan masalah besar. Karena masih banyaak hal-hal lain dalam novel ini.  Dan satu lagi, sepertinya halaman untuk biodata penulis tertinggal ya.

Ohya, saya suka sekali dengan puisinya, pembuka yang sangat manis dan dalam.
Tak mungkin mengentas rindu,
jika hanya menunggu
Kau mungkin inginkanku
Hatimu terpaut padaku
Ingin bersama selalu
Tak jarang terkenang dalam sendu
Berhasrat mengejarku, meraihku, menahan langkahku
Mengulang masa indah hari lalu
Dan kau tahu itu impian palsu
Di dunia ini, tak mungkin lagi kau genggam tanganku
Merengkuh bahuku
Tertawa bersamaku
Maka doakanlah di syurga kelak aku berada
Kutunggu kau di sana
Usah gelisah gelayuti jika
Hanya satu janji saja
Temui aku di syurga

Selamat Mbak Ella, atas terbitnya novel ini. Tidak ada yang sia-sia dari sebuah proses. Tidak ada ada yang sia-sia dari kerja keras yang diiringi doa-doa.  Semoga kelak, pesan-pesannya sampai ke pembaca. Semoga novel ini bisa melahirkan kebaikan demi kebaikan untuk semuanya. Saya tunggu novel selanjutnya.

Judul : Temui Aku di Syurga
Penulis : Ella Sofa
Penerbit : Quanta-Elexmedia
Tahun : 2013


Ini bukan resensi, saya tak pandai mengupas, membedah atau menguliti. Hanya catatan saya setelah membaca. Tapi ikut seru-seruan juga nih, di ProjectBattle Challenge #31HariBerbagiBacaan

13 komentar:

  1. Iyaaa... tapi sampai detik ini aku terus mikir dimana pernah liat gambar di sampul novel ella ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di mana ya Mbak Ade?

      Novel Mbak Ade Yang Tersimpan di Sudut Hati masih nunggu giliran baca juga. sudah intip-intip kemarin :)

      Hapus
  2. Yuhuu..belum baca aku... tapi bagus juga nampaknya..perpolitikan di des pasti lebih ketat daripada kelurahan. Kepala desa dipilih langsung oleh rakyat, sedang Lurah ditunjuk Walikota/Bupati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naaaah...ini novel sesuai banget ya ama duniamu Jeng :)
      Aduh, beneran lho, aku pernah ikut hiruk pikuk pilkades, sereeeeem...

      Hapus
  3. resensi yang lembyuut tp seringnya bikin aku penasaran.. kok cuplikan alurnya ga dikasih dikit2 gt hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, lha itu sudah, kusebar di seluruh catatan.:D
      Aduh iya emang kebiasaanku gitu ya.
      Nanti2 kalau bikin lagi yaa :)

      Hapus
  4. makasi bamyak mbak yaa, begitulah, semoga apa yang ingin kusampaikan nyampe pd pembaca. Makasi byk mbak eni, my inspiration

    BalasHapus
  5. maauu baca bukunyaa,,resensinya baguus..
    boleh dong dapet langsung dari mbak Ella nya :))
    salam EPICENTRUM
    mampir ya kakaaak :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Datang ke rumah Mbak Ella aja, baca buku gratis di taman bacanya :D
      Makasih udah mampir :)

      Hapus
  6. Aku punya bukunya. barteran kemarin :)

    BalasHapus
  7. Kalau saya penasaran sama covernya kenapa gambarnya seperti itu ya? *Manggil Mbak Ella :)

    BalasHapus
  8. konfliknya seru di novel ini. kerasa ketegangan pemilihan di sana seperti apa. tapi denger2 emang aslinya ini mengangkat kisah nyata ya, mba?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...