Rabu, 02 Oktober 2013

Tiga Rasa



Arman
“Aku bicara serius kali ini. Kau bilang sudah rela melepaskannya? Tapi apa? Selama aku  pergi kau justru membawanya ke sini?”
“Bukan—“
“Sekarang pilih, dia yang pergi atau aku yang pergi?”
“Mas, tolong, dengarkan aku—“
“Kau sudah keterlaluan Sinta!”
Aku meninggalkan Sinta menangis sendirian. Capek, setiap hari harus bertengkar karena masalah yang sama. Kesal dengan sifat Sinta yang keras kepala dalam hal ini. Kadang aku berpikir, tidak cukupkah cintaku untuknya? Hingga dia mencari cinta yang lain?
Sudah sampai ubun-ubun batas kesabaranku. Istana cintaku tak lagi indah. Semua menjadi kacau, membuat aku semakin tidak betah.
Sinta
Suamiku benar-benar marah. Aku tidak tahu harus bagaimana? Bahkan dia tidak mau mendengarkan penjelasanku. Ya Tuhan, aku sangat mencintai mas Arman. Tentu saja aku tidak akan sanggup berpisah dengannya. Aku cinta mati sama dia. Tapi berpisah dengan Riko? Dia cinta pertamaku, aku sayang sama dia. Aku pernah mencoba untuk berpisah dengannya tapi saat dia kembali aku tidak sanggup menolaknya.
“Mas… tolong dengarkan aku.”
“Hanya ada dua pilihan Sinta. Aku atau dia?” jawabnya tanpa berpaling dari ponselnya.
RIKO
“Aku sayang banget sama kamu, Riko.” Sinta mengangkatku ke pangkuannya. Aku bisa merasakan ketulusan cintanya. Kami sudah bersama selama enam tahun. Ikatan batin kami sangat kuat. Aku punya ikatan batin yang kuat.  Dan hal itulah yang membuat aku sanggup menempuh perjalan jauh untuk bertemu Sinta, setelah Arman membuangku.
Aku pikir, dengan kembali ke sini aku bisa membuat Sinta bahagia. Namun ternyata aku salah. Setiap kali namaku disebut, pasti mereka selalu bertengkar yang berujung pada tangis Sinta.
Tapi, bagaimanapun juga aku hanya seekor kucing. Pernikahan Arman dan Sinta lebih berharga daripada aku.
Perlahan aku turun dari pangkuan Sinta. Kutatap dia lama, ingin kukatakan bahwa aku akan pergi, tapi aku hanya bisa mengeong. Kemudian aku berjalan meninggalkannya, tanpa menoleh lagi.
“Rikooo…!”
Kadang beginilah cinta, tidak harus selalu menjadi bagian dari yang kau cintai.

Gading Kirana 2010








2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...