Kamu? Tetap saja. Bagimu tak ada yang lebih hebat dari pohon Oak. Airnya menghasilkan minuman terbaik dengan aroma vanila. Asapnya membuat rasa ikan, daging dan keju menjadi istimewa.
Katamu lagi, tak ada yang lebih aneh dari pohon Oak, ketika di musim gugur semua pohon gundul, ia masih bertahan dengan daun coklatnya hingga musim semi datang dan tumbuh tunas baru.
Lalu, aku bercerita, betapa kubaca berkali-kali sajak-sajak Sapardi, tetap saja membuatku jatuh hati.
Kamu? "Belah dadaku" ucapmu. "Dan kau akan tahu, ada sajak Hazm yang bersanding dengan namamu."
Dan kita tertawa bersama.
Begitulah kau dan aku, seperti dua kutub yang berbeda.
Tapi, kita sama-sama tahu, bahwa itu hanya masalah selera.
Tulisan di atas adalah status, setelah mencari info setelah kekalahan Spanyol.
Pertama, mencari penulisnya dan menemukan info tentang Ibn Hazm dengan salah satu sajaknya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. saya dapat dari blog Tambalaning. Info lebih banyak bisa dibaca di sana.
Ini saya copaskan sajaknya yang menginspirasi status di atas.
Kubelah Jantungku
Ingin kubelah jantungku
dengan pisau
dan selipkan engkau di situ
lalu menutupnya lagi
agar kau selalu di dadaku
dan bukan orang lain
hingga hari kebangkitan
hingga hari perhitungan.
Kau tetap di sana selama hidupku
dan setelah datang maut
kau tetap terpendam di dalam hatiku
di gelap liang lahat.
Selain itu juga menemukan kalau pohon Oak banyak tumbuh di Spanyol. Pohon yang ketika musim gugur daun-daunnya hanya menguning dan tetap kuat di pohon. Kelak ketika musim semi datang dan tunas-tunas baru muncul, daun-daun kuning itu baru akan menggugurkan diri.
Tentang pohon Oak bisa dibaca di sini ya :)
oH.. pohon Oak itu tokh, di Spanyol...
BalasHapusgmna spanyol menang mbak?
apa kabar mb?
dalem bgd sajaknya, kubelah jantungku
Halooo...iyaa :)
HapusTadi sih menang tapi malah bikin ati mencelos....mereka harus angkat koper :)
Kreatif, mbak
BalasHapus^^
Makasih ya sudah mampir :)
HapusTerima kasih jg sdh mampir. :)
Hapus