Senin, 10 November 2014

[Puisi] Seikat Kenangan Beku #dimuat Radar Surabaya

potongan-potongan kenangan itu sudah kukirim kepadamu
kualamatkan ke nomor delapan nol sembilan nol
hati-hati saat membukanya kelak jika sampai
karena aku mengikatnya dengan ilalang

di sana kuselipkan sedikit kisah, barangkali kau lupa
di pegunungan kapur di perbatasan kota itu,
kau pernah memahat nama kita, dulu
pada tangga-tangga goa Gong yang sunyi,
juga di antara rancak gamelan batu-batu goa Tabuhan
kau pernah membaca geguritan yang kutuliskan
percayalah, sebelum waktu berlalu
aku pernah lama menunggu,
untuk pertemuan yang kita sepakati
di jembatan melengkung di atas sungai Grindulu
mengenangnya, kenapa begitu perih,
tapi,
adakah yang lebih perih daripada hanya bisa mencarimu
pada bait-bait sajakku?

4 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...