Wuhuiii…terbayar
sudah rasa penasaran pada Raksasa Berketombe dan 14 kisah lainnya.
Ketika
Widya Ross bisik-bisik di status facebook-nya perihal buku barunya, saya sudah
mikir kalau suatu hari bakal beli buku itu, meski nggak dalam waktu dekat.
Alhamdulillah…seseorang yang baik hati memberikan kejutan mengirim kado ini,
asli terkejut karena nggak nyangka banget, ( nggak usah disebut nama, saya
berdoa semoga Allah memberkahinya,aamiin).
Raksasa
Berketombe adalah kumpulan cerita bergambar dengan kisah-kisah yang unik,
konyol, aneh, tidak masuk akal (tapi bisa diterima akal) bikin tertawa ngikik
sekaligus haru di saat yang bersamaan, dan tentu saja ada pesan moral yang
terselip dengan halus serta cocok dibaca segala umur. Serius!
“Penulisnya
penggemar Roald Dalh,” kata saya pada Zaid yang mulai membuka-buka halaman
Raksasa Berketombe.
“Iya tho?”
Anak
saya itu pernah membaca BFG dan suka banget. Dia tipe pembaca yang suka cerita lucu (lucu versi dia sih), aneh, serta
ada pengetahuan baru. Di buku Widya Ross yang Kisah Misterius dia sangat
menyukai bagian fakta-faktanya.
Nah,
di buku ini dia baca sampai melewati jam tidurnya. Sesekali saya dengar dia
cekikikan. Besoknya sepulang sekolah, dia masih buka-buka buku ini. Dia suka Pahlawan Kazing-Kazing, Melawan Raja Perampok dan Hadro.
Saya baru membaca setelah Zaid selesai. :))
Kisah
pertama dibuka dengan Nona Sya Syak yang punya rambut pink setinggi satu meter
beraroma arum manis. Baca halaman pertama saja saya sudah ngikik ingat
seseorang dengan jambul Khatulistiwa. Ceritanya, Sya Syak akan pergi ke kebun
binatang. Di kota tempat Sya Syak tinggal angkutan umumnya adalah karpet terbang. Nah, sampai di
sini saja cerita sudah aneh bin ajaib kan?
Dalam
perjalanan di atas karpet terbang, ada burung bertelur di rambut Sya Syak yang
membuat orang-orang terperangah. Tapi dasar si Sya Syak, dia malah mengira
orang takjup akan model rambutnya. Sambil cekikikan saya nggak sabar dengan kejadian-kejadian yang akan ditemui Sya Syak di
kebun bintang. Hahaha.
Lain
lagi dengan kisah Kazom-zom-bie. Dia seorang zombie penari yang mendatangi
Dokter Ostorpedos karena ingin berjalan normal seperti manusia. Tentu saja
dokter itu kaget luar biasa, seumur-umur baru kali itu dia kedatangan pasien zombie.
Dokter menyarankan membeli susu berkalsium. Tapi apa yang terjadi, semua orang
yang ditemui Kazom-zom-bie ketakutan. Orang-orang berpura-pura menjadi patung,
menjadi bangku, menjadi kayu dan sebagian kabur.
Zombie
ini salah satu cerita favorit saya, karena di saat bersamaan saya tertawa
sekaligus terharu. Sepanjang cerita hingga ending yang tak terduga, saya
berpikir Widya begitu piawai menyelipkan pesan tanpa ceramah panjang lebar.
Ada
juga cerita romantisnya lho (romantis versi saya donk). Bayangkan, sepanjang
malam tidurmu tidak nyenyak, karena terganggu sesuatu, lalu ketika kau tidur memimpikan seseorang dan tiba-tiba dia benar-benar
nyata di esok harinya. Adalah Hipertenso dan Orang Tertawa. Saya menyukai cara
Widya menutup cerita ini dengan manis dan tentu saja tak terduga.
Cerita
lain, Prajurit yang Malas Membersihkan Telinga serta Dikejar Jin Talos juga
merupakan cerita lucu, yang sarat pesan namun tidak menggurui. Kisahnya
berjalan apik dan lagi-lagi, dengan ending yang tak terduga dan tetap masuk akal.
Ada
lagi yang membuat ternganga dengan ide Widya yang “Kok bisa sih dapat ide
begitu?” Di Pak Lippi yang Mengantuk. Saya membayangkan
kalau cerita ini difilmkan penonton pasti tertawa, bengong, tertawa bengong,
dan tertawa.:D
Widya
benar-benar ‘ngawur’ deh kalau menulis cerita. Satu kata itulah yang sulit
ditemui dan ditiru. Dia bisa menyulap hal-hal yang kelihatan sepele menjadi
kisah yang luar biasa. Dari buku ini saja, bisa ditebak kalau bacaan Widya pasti
banyak dan beragam.
Percayalah,
mau nggak mau pembaca akan mengakui
bahwa cerita Widya Ross itu menghangatkan, asyik, berbeda dan takterduga. Saya
membayangkan, buku-buku Widya akan bertahan lama di hati pembacanya. Kelak,
ketika pembaca anak-anak itu sudah dewasa, mereka akan mengenang Widya, sebagai penulis favorit
mereka. “Aku suka buku-buku Widya Ross, lucu dan seru.” Barangkali begitu
komentar mereka.
Seperti
kita kalau ditanya; “Siapa penulis favoritmu saat masih kecil?”
Nah,
kalau untuk penulis yang ingin belajar
dari penulis lain, buku ini salah satunya. Buku dengan cerita dan ilustrasi yang 'klik'. Selamat berburu Raksasa Berketombe, atau buku
Widya yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar