Rabu, 14 November 2018

Puisi-Puisi Di Media Indonesia [1]



Di Kota Baru Baucau
:Faustino
kau punya hujah sendiri untuk berdiri di gerbang itu
memberi hormat  ketika merah putih berkibar
kau selalu memiliki helah untuk  lewati  jalan itu
mendengarkan suaranya memantul dari bahu-bahu jalan

lalu kau resapi tembang Jembatan Merah
yang membuat matamu basah
tanyamu: apakah kita sama-sama punya hati yang tinggal sebelah?
dia wanita Jawa, diamnya adalah kesepakatannya
dan sepotong hatimu utuh kembali

tapi waktu tak abadi
sejarah bicara dari dua kepala
di kota Baucau, kalian berjalan ke arah yang berbeda
menahan kesakitan, membekap separuh hati yang memar




Di Kota Lama
:Faustino
ini perihal lelaki yang memesan dua cangkir kopi
katamu; untuk yang bernama kenangan
kita bersisian, menyusuri  jalanan melingkar di perbukitan Baucau
di kota tua, tak ada ingatan yang  merapuh bersama waktu
surat-surat kecil di keramaian mercado municipal
gadis Portugis  yang berjalan dengan keranjang belanja
bagaimana diam-diam kau masukkan lipatan amplop
ke dalam keranjangnya

kalian bertukar mimpi, berbagi harapan
namun semua lebur ketika revolusi bunga mekar
kekasihmu pergi,
membawa separuh hatimu yang tak pernah kembali


*Puisi pernah dimuat di Media Indonesia
*Nama Faustino bisa ditemukan di cerpen Lelaki yang Memesan Dua Porsi yang dimuat di Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...