Masih ingat Anjani? Gadis mahout di Rahasia Pelangi.
![]() |
foto dari pinterest |
Pernahkah kau menyimpan barang asing diantara tumpukan
barang-barangmu?
Anjani pernah. Sayangnya itu justru membuat dirinya tidak
nyaman. Semacam baper deh :)
Omong-omong, salah satu adegan yang saya suka dari Rahasia
Pelangi adalah, ketika Anjani dan Chay menolong persalinan Rubi. Betapa, kelahiran
Akasia sedikit membuka tabir di hati Anjani.
Waktu itu, Anjani tak mengerti ketika Chay menatapnya dengan
mata membesar. Apalagi saat kemudian
Chay justru melepas kemejanya hingga hanya menyisakan kaus dalam yang melekat
di tubuhnya. Anjani mengira Chay bermaksud menyelimuti bayi Rubi. Tetapi dugaannya
salah.
“Wajah dan tanganmu penuh bercak darah. Bersihkan dulu pakai ini.” -hal 39
Ucap Chay waktu itu, seraya mengulurkan kemejanya kepada
Anjani.
Tentu saja, Anjani menatap Chay tak percaya, lalu beralih
pada baju di tangan lelaki itu.
“Tidak apa-apa. Kau tak mungkin berjalan ke mes dalam keadaan seperti itu.”-hal 39
Chay seringkali punya tatapan yang kadang sulit diartikan.
Begitupun yang ditangkap Anjani saat itu. Lalu, gadis itu menerima ragu-ragu,
dan mendekatkan baju itu ke wajahnya dengan ragu-ragu pula.
Keesokan harinya, Anjani bahkan dengan semangat mengabarkan
perihal baju itu.
“Chay. Bajumu sudah kucuci. Tapi belum kering. Jadi, belum kukembalikan.”
“Tidak dicuci juga tidak apa-apa. Itu kan, baju yang biasa kupakai buat berkotor-kotor. Dibuang juga tidak apa-apa.”“Hei, masa dibungan sih? Kan, sayang. Masih bisa dipakai. Aku tidak pernah membuang pakaian kecuali kalau sudha benar-benar tidak layak pakai.” -hal 44
Chay mengelap peluh di hidungnya. “Tapi kalau kamu mau mencucikan, aku sangat berterima kasih. Baru kali ini bajuku dicucikan orang lain. Ibuku bahkan sudah menyuruhku mencuci sendiri sejak usiaku sepuluh tahun.”“Oh, ya?” -hal 44
Lalu apa yang terjadi setelah itu? Yah, cukup membahayakan
hati Anjani.
Buktinya, setelah jeda panjang tanpa percakapan di antara mereka, karena Chay
di tugaskan ke Jawa, Anjani justru membicarakan kemeja saat pertama kali mereka
bertemu.
“Bajumu yang terkena darah Rubi waktu itu…belum kukembalikan.”“Kok tiba-tiba ngomongin baju?” -hal 298
Ya, tentu saja Anjani merutuki dirinya dalam hati. Kalau kau
menjadi Anjani apa kau juga akan melakukan seperti itu? Hahaha…
Coba tebak apa yang dikatakan Chay selanjutnya? Lelaki itu hanya
tersenyum. Lalu pergi begitu saja. Lantas bagaimana dengan Anjani? Omong-omong, bagaimana kalau kau digitukan? :)
Begitulah, cara saya berusaha membangun chemistry antar tokoh. Ide sepotong
kemeja garis-garis biru itu muncul ketika menulis adegan mereka menolong proses
kelahiran gajah. Bukankah Chemistry adalah tentang tautan perasaan. Entah itu benci, ataupun sayang?
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah membaca Rahasia Pelangi ya :)
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah membaca Rahasia Pelangi ya :)
Ini adegan yg bikin sy deg2 serr xixixi
BalasHapusitu kayak apa aroma kemeja abis dipakai seharian di hutan xixixi
HapusKalau saya suka pas mereka berdua di atas gajah, beriringan :D Astaga, saya masih berasa seperti Anjani hihi
BalasHapuseaa yang habis patrolii yaa :D
Hapussampai-sampai pas adegan ketemu lagi setelah berpisah yang diucapkan Anjani pertama kali adalah : kemejamu belum kukembalikan..alamaak mo ngembalikan kemeja apa berharap kembalinya potongan puzzle hati yang telah Chay curi xixixi
BalasHapusMungkin gugup, Mbak haha
HapusAku juga suka adegan itu, romantis, so sweet tapiiiiiiiii sangata hati-hati ditulis. Penulisnya hebat ya menulis tema romantis tanpa adegan sentuhan fisik.
BalasHapusMakasih Mbak Naqi, sudah baca novelnya :)
Hapus