Kamis, 17 November 2016

#Sampan [Puisi Republika 6 November 2016]

dari pinterest


:Eliza

Jangan datang kepadanya membawa airmata
meski ia janjikan bahunya selalu siap
kapan pun kau ingin bersandar

Kenapa pula terus memanggilnya,
sementara kau yang susah payah membangun jembatan
diam-diam ia hancurkan serupa kepingan.

Kayumu masih cukup sebagai sampan
Tegakkan bahumu, layari lautan sendiri.
Tetapi, jangan sekali-kali menujunya lagi
;masih banyak dermaga yang lain.

3 komentar:

  1. Wow...kerrrrrreen...puisinya. Jadi ingat jaman kuliah dulu.. Suka baca Khalil Gibran.. Dan akhirnya jadi sok puitis ... Jadi tergugah ingin nulis lagi ....

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...